Selama Menempuh Hidup Baru Bombana
22 September, 2008 22 Komentar
Beberapa hari ini kita mendengar beberapa khabar disuatu daerah yang bernama Bombana. Di Bombana itu puluhan ribu orang memburu emas Bombana.Ternyata diantara puluhan ribu pemburu emas itu pendatang mulai berdatangan sehingga Bupati Bombana melarang penambang pendatang. Seperti Gold Rush di jaman dahulu, Departemen ESDM menyarankan menjadi pertambangan rakyat. Mengapa ? Karena paradigma orang pusat yang menimbulkan determinisme jomplang yang tidak adil berkedok kepentingan rakyat membuat mereka gerah ingin segera mencaplok dengan cara menggosok wakil rakyat membuat undang-undang yang mem=backing-nya. Contohnya : "permukaan tanah milik daerah tapi dibawahnya dikuasai pusat", ini undang-undang dan paradigma apa ? daerah hanya dua dimensi sedangkan pusat tiga dimensi ?? Jika 2 dimensi penduduk hanya dapat foto dan gambar emas, pusat dapat emas yang 3D. Aneh dan Konyol.. Seperti kita ketahui potensi emas Bombana adalah 165.000 ton, dengan jumlah penduduk cuma 102.000, ini artinya satu penduduk dapat 1,6 ton = 1.600.000 gram emas, dikalikan harganya woow rausan milyard rupiah per penduduk. Biarlah penduduk asli Bombana berkiprah, biarlah mereka menguasai semuanya, janganlah terjadi akal-akalan KTP/KSK, janganlah investor luar daerah apalagi pusat termasuk kong kalikong dengan luar-negeri mengklaim sebagai pembayar pajak terbesar di Bombana. Biarlah penduduk Bombana pembayar pajak terbesar atas emas Bombana. Biarlah penduduk Bombana berkiprah di pertambangan emasnya baik di Sungai maupun di didalam Bukit, agak lama tidak masalah, emas tidak busuk. Biarlah rakyat Bombana berkiprah di Bursa Efek Indonesia. Memangnya yang bisa menimbulkan multiple efek pertumbuhan ekonomi hanya orang pusat ?. Seperti semangat reformasi : "Pusat hanya mengurusi urusan Luar Negeri, Pertahanan dan Moneter", jangan sampai kekuatan Hankam untuk menakut-nakuti rakyat Bombana serta predatory pricing menghancurkan bisnis rakyat Bombana, sebaliknya harus mendukungnya dengan perlindungan Hankam serta harga barang modal yang wajar dilindungi persaingan usaha yang sehat (KPPU). Janganlah kota Jakarta mencaplok semua kota/daerah di Indonesia ini, dan biarlah Jakarta sang IBU kota menyelenggarakan pesta dan merestui kota-kota kecil kawin dengan kota-kecil yang lain di Indonesia termasuk tapi tidak dibatasi kota-kota kecil di Bombana , dan biarlah kado pengunjung dan emas kawin itu menjadi milik kedua mempelai ( Selamat menempuh hidup baru Bombana).
Jika Subprime Mortgage Amerika seperti KPR BTN kecuali krisisnya
1 Oktober, 2008 oleh nemu 3 Komentar
Seperti kita ketahui kalau kita aplikasi KPR BTN, tentunya slip gaji adalah yang pertama kali dipersyaratkan, kemudian syarat syarat berikutnya yaitu membayar cicilan tetap/flat sesuai lama cicilan yang dipilih. Lha kalau di Amerika sono agak lain. Katakan karyawan bernama Jimmy mengajukan KPR kepada Bank/Jasa Penyalur KPR/Washington Mutual untuk rumah senilai USD 800.000. Kemudian Bank itu menjual KPR Jimmy tadi ke lembaga investasi/penjamin KPR [Goldman Sachs,Fannie Mae=Federal National Mortgage Association, Freddie Mac=Federal Home Loan Mortgage Corporation]. Goldman/Fannie/Freddie lalu membudel KPR Jimmy beserta KPR yang lain dan menjualnya dalam bentuk surat berharga MBS [Mortgage-backed Securities] dengan peringkat AAA/ A /B dan dijual di Wall Street..Dan supaya aman dari gagal bayar maka Bank penyalur KPR mengasuransikan KPR ke Perusahaam Asuransi [AIG]. Bank juga bisa menjual beberapa KPR ke Wall Street dalam hal ini dibeli Lehman Brothers yang lalu menulap surat-surat ini menjadi Collateral Debt Obligation Pools [CDOs] dengan peringkat AAA/ A /B juga. Lha CDO ini di beli oleh Investor Institusi [ Vanguard, Bear Sterns hedge funds, Dana Pensiun Guru New York]. Kemudian dijual lagi pada pembeli rumah dalam bentuk IRA dan 401k. IRA= Individual Retirement Accounts , serta 401k plans. Gonjang ganjing ini timbul karena suku bunga The Fed, jenis KPR dengan bunga mengambang serta harga rumah yang rendah kecuali California. Sejak 2002 suku bunga The Fed masih 1.24% dan karena bunga murah berbondong bondong karyawan termasuk guru membeli rumah via KPR ini [ dengan resiko tinggi = subprime]. Krisis meledak karena The Fed menaikkan suku bunga pelan pelan dan menjadi 5.25% di bulan Juni 2006. Bunga 5.25% ini terus bertahan sampai 14 bulan.
Khayalan kita tentang perusahaan Indonesia apa yang terkena krisis Amerika ini. Hal hal yang perlu diperhatikan.
Baca juga : Senat Amerika menyetujui dana talangan USD 700 Miliar [] Perhitungan asset berdasarkan nilai pasar sedang diusulkan disuspens [] Pasar butuh random walk walaupun menggunakan seragam pemerintah/militer
Disimpan dalam Bisnis Hari Ini, Jika A seperti B kecuali C Tagged with Arsitek, Arsitek rumah, Arsitektur, Article, Artikel, Bahasa Indonesia, Berita, Berkas, bisnis, Blog, Budaya, Buku harian, category, Cerpen, comment, Contoh Rumah, Curhat, Desain, desain rumah, Design rumah, Download, forum, Gambar Rumah, id, Info, Interior Rumah, Internet, Jakarta, kesehatan, Komputer, Lain-lain, Linux, Membangun rumah, Minimalis, minimalis5, Misteri, Musik, News, Opini, Pendidikan, Politik, Puisi, Renovasi Rumah, Renungan Rumah, Rumah, serba-serbi, UFO, umum